Ilustrasi ganti oli mobil. Foto dok. EMLIJika Anda perhatikan ketika membeli oli mesin kendaraan, ada sebuah kode yang tertera pada kemasannya. Kode tersebut tidak hanya sebagai tulisan saja, melainkan menandakan atau ada hal khusus yang terdapat pada kode pada oli kendaraan ini memiliki beberapa jenis dan pengertian tersendiri. Kode tersebut biasanya mengartikan sebuah lembaga pelumas. Salah satu kode yang tertulis pada oli kendaraan yaitu kode ini memiliki spesifikasi tersendiri. Maka dari itu, kenali lebih dalam terlebih dahulu mengenai kode oli. Dikutip dari laman resmi federaloil, berikut Kode SAE pada OliSAE adalah kepanjangan Society of Automotive Engineers yaitu sebuah lembaga yang didirikan oleh Henry Ford dan Andrew Riker untuk melakukan standardisasi di bidang otomotif, khususnya oli melakukan pengetesan ke semua jenis oli pelumas kendaraan dan membuat perbedaan pelumas berdasarkan tingkat viskosivitas kekentalannya pada temperatur tinggi dan umum, kekentalan oli berdasarkan SAE dapat dibagi menjadi tiga antara lain encer, sedang, kental. Angka di belakang kode SAE menunjukkan tingkat kekentalan oli pelumas pada suhu tinggi maupun kode SAE yang sering digunakan oleh oli pelumas yakniSAE 20W50 yaitu oli mampu mengubah kekentalannya sesuai temperatur, yakni 20W winter pada suhu dingin, dan pada temperatur tinggi kekentalannya akan berubah menjadi SAE jenis ini masih dapat mengalir tidak membeku walaupun temperatur drop hingga-20 oC, dan saat suhu naik mencapai 100o C oli jenis ini masih mampu mempertahankan 15W40 yaitu oli akan bersifat seperti SAE 15W di suhu rendah dan menjadi SAE 40 di suhu tinggi. Karakteristik oli ini adalah dapat tetap mengalir di suhu minus 25 oC, dan bertahan di level kekentalan 12,5 cSt-16,3 cSt pada suhu 100oSAE 10W30 adalah memiliki sifat bisa tetap mengalir di suhu-30 oC, namun di suhu tinggi kekentalannya hanya berkisar antara 9,3 cSt hingga 12,5 Kode Oli dengan KendaraanTentu saja angka SAE tersebut sangat berpengaruh karena angka tersebut menunjukkan karakteristik kinerja oli pada suhu tinggi dan yang memiliki nilai W winter lebih rendah cocok digunakan oleh mesin motor yang dingin dan di daerah yang dingin motor-motor bermesin panas, berkapasitas di atas 150 cc, cocok menggunakan oli mesin yang memiliki SAE tinggi, seperti SAE spesifikasi SAE dan API pada kemasan belakang botol oli Foto Muhammad Ikbal/kumparanSelain SAE, ada beberapa Arti kode oli lainnya yang sama juga berdasarkan lembaga pelumas tersebut. Dikutip dari laman Auto2000, berikut beberapa di yang merupakan singkatan dari American Petrolium Institute merupakan sebuah kode standar yang menentukan kualitas oli. Pada kemasan oli kita akan melihat kode API dengan 2 tambahan alphabet huruf di belakangnya misalnya “API SN” atau “API CH”. Huruf pertama untuk menentukan jika jenis kendaraan bensin atau gasoline dilambangkan dengan kode S, sedangkan mesin diesel menggunakan kode alfabet kedua menjelaskan kualitas yang terbaru dari oli. Misalnya API SG dan API SN, API SN merupakan jenis oli yang lebih baru dan biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan API SG. Semakin baru oli maka kode alphabet akan semakin yang digunakan pada mobil-mobil keluaran tahun yang lebih baru akan menggunakan oli dengan kode pada alphabet keduanya yang mendekati huruf Z. Untuk mobil keluaran lama tidak dianjurkan untuk menggunakan oli keluaran terbaru. Hal ini disebabkan karena mesin mereka tidak dirancang untuk menerima tingkat kekentalan oli merupakan singkatan dari Japanese Automotive Standart Association, yakni lembaga Jepang yang mengecek standar kualitas oli. Apabila Anda melihat kode JASO pada botol oli, berarti itu adalah oli yang cocok untuk motor. Kode JASO berarti oli tersebut khusus digunakan untuk motor, bukan oli JASO biasanya diikuti dengan MA atau MB. Keduanya mengacu kepada pemakaian yang berbeda. Oli JASO MA lebih cocok digunakan untuk motor dengan kopling basah seperti bebek dan sport. Fungsi oli JASO MA adalah untuk memberikan gesekan agar kopling tidak selip saat motor sisi lain, JASO MB adalah oli untuk motor matic, alias memiliki kopling kering, yang koplingnya tidak terendam oli. Oli JASO MB biasanya digunakan pada motor skutik. Oli dengan kode JASO MB memiliki daya gesekan yang lebih rendah dibandingkan JASO MA.
TemukanListing Oli Sae 90 Terbaru Di Bulan Juni 2022! Dapatkan Gratis Ongkir, Pasti Begaransi, 2 Jam Sampai, Dan 100% Original Dapatkan Gratis Ongkir, Pasti Begaransi, 2 Jam Sampai, Dan 100% Original. GGI Gear Oli SAE 90 API GL-4 Oli Gardan Oli Transmisi 1000ml (1liter) Rp27.000. Gratis Ongkir Oli Pertamina Rored Epa 90 . Oli Gardan Sae 90 FilterOtomotifOli & Penghemat BBMPerawatan KendaraanPertukanganTape & Sealant PerekatPneumaticMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 14rb+ produk untuk "oli sae 90" 1 - 60 dari 14rb+UrutkanAdOli Shell spirax S2 G transmisi gardan manual sae BaratOLIE 50+AdOLI MESIN SAE 40 UNIRACE 1L / OLI MESIN MURAH / OLI MESIN 1%Kab. GresikALTA 100+AdProduk TerbaruOLI TRANSMISI MANUAL ALL TOYOTA GL4 80W-90 BanyumasPOP TOYOTATerjual 2Adoli motor murah audilube 1%Kab. GresikALTA 100+AdOli Gardan Mobil SGO MB SAE 90 1L - Rush - Panther - APV - 3%Jakarta PusatTOP1 250+OLI SCOOTER GARDAN CASTROL MATIC SAE 80W-90 120ML ORIGINAL 100% BaratLestari Motor 500+OLI SCOOTER GARDAN MOTUL MATIC SAE 80W-90 120ML TokopediaLestari Motor 2 rb+Oli Gear/Oli Gardan Castrol SAE 80W/ 3 rb+oli Gear transmisi top 1 sae 90 GL-5 MT-1 BekasiJasutra 250+Pertamina Rored EPA 90 Oli Gardan Sae 90 1 Liter Dijamin Asli SelatanMAKMUR JAYA MOTOR 250+- Masih banyak yang beranggapan kalau oli gardan mobil sama dengan oli transmisi, padahal spesifikasi olinya berbeda. "Masih banyak yang beranggapan oli gardan dan oli transmisi, walaupun sama-sama gear oil, tapi spesifikasi dan fungsinya jelas berbeda," buka Nanang dari bengkel Jati Motor, Tangerang. Meskipun sama-sama sebagai pelumas komponen yang saling bergesekan, tetapi tetap saja peruntukkannya berbeda. Dijelaskan Sarudin selaku Kepala bengkel Astrido Daihatsu Kebon Jeruk, Jakarta Barat, cara kerja antara oli transmisi dengan oli gardan pun berbeda. "Ya fungsinya sama-sama melumasi, tapi cara kerja dan komponen yang dilumasi berbeda," jelas Sarudin. Rendy/Otomotif Ilustrasu mobil Daihatsu penggerak roda belakang RWD Baca Juga Kenali Ciri-ciri Oli Gardan Mobil Perlu Diganti, Jangan Cuek! "Kalau gardan cara kerjanya sebagai penyaluran putaran roda melalui poros axle makanya perlu oli khusus, sedangkan oli transmisi perlu peumas untuk mengubah perbandingan gear ratio kecepatan," lanjutnya. Karena peruntukkannya berbeda, sehingga oli gardan memerlukan spesifikasi yang lebih kental untuk pelumas permukaan kontak gigi gardan sekaligus sebagai pendingin saat gardan bekerja. Spesifikasi oli gardan yaitu SAE 90 sampai 140 dengan API GL-5 pada kemasan terdapat tulisan atau label 'Differential'. Sedangkan spesifikasi oli transmisi lebih encer, yakni SAE 40 atau 90 ditandai dengan tulisan ATF Automatic Transmission Fluid atau MTF Manual Transmission FLuid.
Karenapada mobil penggerak belakang atau FR, umumnya akan menggunakan oli transmisi ber-SAE 90 atau 140 dengan API GL 5. Ini berbeda lagi jika anda menggunakan kendaraan penggerak depan atau FF. Namun secara umum, penggunaan oli transmisi serta oli gardan ini biasanya setara spesifikasi dari oli mesin.Pada dasarnya, pelumas dibagi menjadi 2, yaitu lubricating oil dan grease minyak gemuk. Namun pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai lubricating oil. Dan pembahasan mengenai grease akan kita terangkan pada postingan umum, lubricating oil terbagi menjadi 2 jenis utama, yaitu pelumas industri dan pelumas automotif. Pelumas industri digunakan untuk peralatan-peralatan industri, seperti pembangkit listrik, general manufacturing, pabrik kertas dan peralatan industri lainnya. Sedangkan pelumas automotif digunakan pada unit-unit automotif, seperti sepeda motor, mobil, truk dan alat utama yang membedakan antara pelumas industri dan automotif adalah jenis kekentalan yang digunakan. Pelumas industri biasanya menggunakan kekentalan dengan istilah “ISO-VG” International Standard Organization Viscosity Grade. Sedangkan pelumas automotif menggunakan kekentalan dengan istilah “SAE” Society of Automotive Engineers.Perbedaan antara ISO-VG dan membedakan antara kekentalan ISO-VG dan SAE adalah temperatur pengujian viskositas yang digunakan. ISO-VG mengukur viskositas pada temperatur 40oC, sedangkan SAE mengukur viskositas pada temperatur 100oC. Pelumas automotif itu sendiri terbagi atas 2 jenis, pelumas engine SAE engine dan pelumas gear SAE gear. Sama – sama mengukur viskositas pada temperatur 100oC, namun hanya berbeda pada pengkodean tingkat kekentalana. SAE engine terdiri dari SAE 0W, 10W, 15W, 20W, 30, 40 dan SAE gear terdiri dari SAE 70W, 75W, 80W, 85W, 90 dan kekentalan ISO-VG dan kekentalan ISO-VG dan SAE ditunjukkan oleh Gambar antara pelumas automotif dan Pelumas automotif Umumnya unit automotif melakukan perjalanan jauh, berpindah tempat dan operasi stop-start. Dalam situasi perpindahan tempat, dapat terjadi perbedaan temperatur lingkungan yang signifikan. Misalnya satu daerah temperatur lingkungannya panas sementara daerah berikutnya dingin, atau perubahan musim. Menyebabkan kebutuhan produk pelumas yang digunakan harus bisa beroperasi pada range temperatur lingkungan yang luas lebih dari satu temperatur lingkungan. Operasi stop-start juga memiliki tantangan tersendiri pada pelumas. Saat mesin beroperasi pada kondisi operasi normal, pelumas mampu menjalankan tugasnya dengan baik karena daerah pelumasan yang terbentuk adalah mix/hidrodinamik sedikit/tidak ada kontak metal to metal. Pada saat stop, daerah pelumasan yang terbentuk menjadi boundary terjadi metal to metal kontak, sehingga membutuhkan anti wear yang bagus. Pada saat stop, pelumas juga menjadi lebih kental daripada kondisi operasi normal, menyebabkan kerja pompa yang lebih berat untuk memompa pelumas. Hal inilah yang membuat pelumas multi grade lebih disukai dibandingkan pelumas mono grade. Pelumas ini bisa digunakan pada range temperatur lingkungan yang lebih jauh bisa untuk musim dingin dan musim panas.- Pelumas industriPada aplikasi industri, unit diam ditempat, operasi terus menerus, dan jarang terjadi perubahan suhu lingkungan yang signifikan. Menyebabkan viskositas mono grade lebih disukai pada sektor Aditif- Pelumas automotifPelumas automotif menggunakan paket aditif yang lebih banyak. Banyaknya kontaminasi yang terjadi selama mesin beroperasi, terutama pada engine oil. Sisa pembakaran yang mengkontaminasi pelumas, menyebabkan pelumas harus mempunyai aditif ekstra untuk mengontrol kontaminasi untuk mencegah terjadinya penumpukan deposit, asam, yang kalau tidak, akan menimbulkan masalah pada Pelumas industri Pelumas industri menggunakan paket aditif yang lebih sedikit dibandingkan dengan pelumas automotif. Ini disebabkan oleh kontaminasi yang terjadi selama unit beroperasi lebih sedikit dibandingkan dengan unit automotif. Kontaminasi yang lebih sedikit salah satunya disebabkan oleh tidak terjadinya pembakaran internal cumbustion. Umunnya, unit yang beroperasi pada sektor industri seperti turbine, gear dan hydraulic tidak ada Base oil- Pelumas AutomotifLimit emisi yang semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir, membuat sektor automotif mengembangkan spesifikasi baru, terutama untuk mencapai limit emisi gas buang yang telah ditetapkan. Sangat sulit memenuhi spesifikasi baru ini dengan menggunakan base oil grup I, karena masih banyak mengandung sulfur dan fosfor. Kedua unsur tersebut dapat mengurangi efisiensi kinerja sistem kontrol emisi. Oli engine baru sekarang banyak diformulasikan menggunakan base oil grup II dan grup sintetik juga lebih banyak digunakan pada sektor automotif dibandingkan dengan sektor industri. Rata – rata pelumas sintetik diformulasikan menggunakan base oil grup III US, grup IV, atau dengan campuran dari base oil grup IV dan Pelumas IndustriSektor automotif mendikte tren pasar base oil, sehingga pelumas industri juga menggunakan base oil yang sama dengan yang digunakan pada sektor automotif. Namun demikian, berikut beberapa perbedaan oil grup III dan grup IV sangat jarang digunakan pada pelumas industri. Tambahan benefit performa yang diberikan tidak sebanding dengan biaya tambahan yang dikeluarkan. Beberapa pelumas sintetik yang digunakan pada aplikasi temperatur ekstrim, biasanya diformulasikan dengan base oil grup V ester base oil, bukan grup IV. .