Jakarta Karya seni pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB) Mandiri Putra, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi salah satu suvenir resmi ASEAN Para Games, Solo. Hasil kreasi pelajar menjadi satu-satunya SLB yang dipilih panitia Indonesia National Paralympic Organization Committee (INASPOC) menjadi suvenir resmi pesta olahraga disabilitas Asia Tenggara itu.
Apakah Anda mencari gambar tentang Cerita Bergambar Menggapai Cita Cita? Terdapat 47 Koleksi Gambar berkaitan dengan Cerita Bergambar Menggapai Cita Cita, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
MENGGAPAI CITA - CITA" Ada seorang anak yang tinggal di desa, anak itu bernama Anto. Anto hidup di keluarga yang kurang mampu. Ia sedang duduk di bangku kelas 3 disebuah SMA di desanya. Anto adalah siswa yang cukup pandai di sekolahnya. Dan selalu mendapat rangking 3 besar. Anto merupakan siswa yang baik, mudah bergaul, dan ramah kepada siapapun.
Ayo Ketawa Gudangnya Humor Indonesia Ayo Ketawa! - Murid-murid sebuah SD sedang sibuk menggambar cita-citanya masing-masing. Edi menggambar seorang pilot sesuai dengan cita-citanya. Wandi menggambar seorang dokter dengan steteskop melingkar di lehernya. Lulu menggambar seorang guru yang sedang mengajar. Didi kelihatannya bingung, Ia belum menggambar. Bu guru datang menghampirinya dan bertanya. ” Mengapa kamu belum menggambar, Di?” “Saya bingung menggambarnya Bu guru sebab cita-cita saya ingin kawin.”
Meskimemiliki keterbatasan fisik, kondisi tersebut tak menghambat Aulia menggapai cita-cita dan pendidikan setinggi mungkin. Aulia merupakan salah satu mahasiswa yang baru saja diterima masuk UGM pada Tahun Ajaran 2022/2023. Perjuangannya menjalani pendidikan dari tingkat dasar hingga UGM bukan hal mudah. Halo! Salam kenal! Namaku Ni Made Diandra Kalila, biasanya dipanggil Diandra atau Dee. Aku adalah bagian dari departemen Daring di ekstrakulikuler PIDAS 81. Seperti judulnya, di post kali ini aku mau bercerita tentang cita-cita dan mimpi-mimpiku. Kalau mimpi bisa dihitung, dari kecil sampai sekarang sepertinya aku sudah menimbun begitu banyak mimpi, mulai dari yang kecil dan sebenarnya gak bakal terwujud juga seperti “mau sekolah di Hogwarts” sampai mimpi-mimpi besar yang ambisius kayak “mau jadi diplomat!” Selama ini, sudah begitu banyak mimpi-mimpi yang gak berhasil terwujud seperti gagal nonton One Direction waktu mereka datang ke Indonesia tapi banyak juga yang mimpi-mimpi yang jadi kenyataan, salah satunya adalah bisa menjadi bagian dari SMAN 81 Jakarta, cia. Through the years, setiap ditanya “cita-cita kamu apa?” atau “kalau udah besar mau jadi apa?” dengan bangganya aku akan jawab, “gaktau!” Bukan karena aku gakpunya tujuan atau cita-cita, tapi karena males aja gitu membicarakan sesuatu yang belum pasti. Tapi, semua itu berubah saat aku memasuki kelas sembilan. Saat itu, semua orang sangat di push untuk memiliki tujuan atau mimpi masing-masing. Waktu semua temanku sudah dengan bangga menuliskan cita-citanya, aku masih cengo aja mikirin masa depan yang masih blurry. Akhirnya, aku pun mencoba buat berkonsultasi dengan orang tua. Lewat percakapan panjang selama kurang lebih dua jam yang diselingi secangkir teh dan sepiring pisang goreng, aku menarik konklusi bahwa di masa depan nanti aku mau bekerja dengan manusia, bukan dengan alam atau mesin. Profesi diplomat akhirnya menjadi pilihan utamaku. Lalu, kami mulai membicarakan rencana ku untuk menggapai pekerjaan itu, dari percakapan itu, tumbuh lah mimpi-mimpi baru, yaitu bisa masuk SMAN 81 Jakarta walau at that time sounds super impossible, karena domisili di Bekasi dan aku gak pinter-pinter amat dan bisa masuk jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia lewat jalur undangan. Untuk sekarang, satu mimpi sudah berhasil tercapai, dan tiga tahun aku bersekolah di SMAN 81 ini bakal aku maksimalkan sebaik mungkin untuk mencapai mimpi selanjutnya! Nah, karena cita-citaku adalah menjadi seorang diplomat, aku sadar bahwa aku butuh pengalaman berorganisasi sebanyak mungkin dan aku juga harus mengasah kemampuan bersosialisasi dan berbahasa. Dulu di SMP dua hal itu aku salurkan dengan menjadi pengurus inti OSIS dan ikut ekstrakulikuler mading. Kalau di SMA ini, aku memilih untuk melatih kemampuan tersebut lewat ekstrakulikuler PIDAS! Sebelum masuk SMAN 81 sebenarnya aku sudah mulai memikirkan masa-masa SMA bakal kayak gimana, bakal ketemu teman baru yang kayak gimana, ya? Bakal ketemu guru yang ngeselin bin ngeribetin gak ya? Bakal ikut OSIS gak ya? Bakal ikut ekstrakulikuler apa ya? Untuk pertanyaan yang terakhir ini aku sering nanya-nanya ke kakakku yang alumni 81, dia dulu sih ikutnya sigma atau KIR, tapi kayaknya gak cocok buat aku yang ketemu soal fisika dikit aja rasanya mau kabur. Akhirnya kakakku menyarankan ekskul PIDAS, menurut dia ekskul ini adalah salah satu ekskul paling aktif dan keren terutama jas merahnya. Setelah ngestalk instagram dan official linenya, aku terpesona cia dan merasa bahwa ekskul ini bakal sangat tepat untuk melengkapi masa-masa SMA ku. “Where do you see yourself in five or ten years?” Hopefully, sudah menjadi sarjana, sudah bekerja di kedutaan besar di Indonesia di Belgia atau somewhere around that area, sudah punya rumah di Finlandia padahal maunya kerja di Belgia hehe, bebas yang dekat dengan alam, menjadi wanita mandiri yang gak bergantung ke siapa-siapa, sudah pernah nonton konsernya Beyonce atau Bruno Mars at least once, punya anjing Shiba Inu kurang lebih lima, punya bisnis hotel/villa di Indonesia, bisa belanja barang tanpa melihat price tag –nya, suda berhasil mengajak sekeluarga buat dinner di restorannya Gordon Ramsay yang mendapatkan tiga michellin stars dan yang paling penting, bahagia.

SenangMenggapai Cita-Cita Bersama Sahabat Cerpen Karangan: Dinda Tiara Dewi Kategori: Cerpen Persahabatan Lolos moderasi pada: 20 February 2013. Pagi hari begitu cerahnya. Bella Kielastie Ramadhan yang akan berangkat ke sekolah barunya, ditemani oleh sang ayah untuk berangkat ke sekolah barunya itu, di jalan ia bertemu dengan sahabat sejatinya sejak dari TK (Taman Kanak-kanak), ia tak ingin

Judul Mengejar-ngejar Mimpi – Diary Kocak Pemuda Nekat Penulis Dedi Padiku Penerbit AsmaNadia Publishing House Tahun Terbit 4 Mei 2014 Tebal Halaman xii & 324 hlm Harga Rp Di bagian awal buku, pembaca akan disapa oleh dua buah catatan dari Asma Nadia tentang impian Dedi Padiku menjadi seorang penulis dan Isa Alamsyah tentang kosa kata Dedi Padiku yang sangat belepotan. Novel mengejar ngejar mimpi karya Dedi Padiku adalah sebuah novel yang sangat inspiratif karena novel ini berisi tentang pengalaman unik kocak tragis dan inspiratif yang menguatkan semangat ketika merasa lemah untuk menggapai mencapai cita-cita. Selain inspiratif, isi novel karya Dedi Padiku juga termasuk novel romantis yang menceritakan kisah cinta yang rumit saat Dedi duduk di bangku SMK dan cerita-cerita sangat mengaharukan saat Dedi memulai mencapai impian, Dedi Padiku harus memulai dari kuli bangunan, kuli pasar, sopir, salesman, pelayan bahkan sempat direkrut menjadi teroris dan ditawari kerja sebagai gigolo. Novel ini kaya pembelajaran berharga untuk semua yang memperjuangkan impian Novel mengejar ngejar mimpi karya Dedi Padiku menceritakan kehidupannya sendiri di masa masa SMK. Dedi Padiku ialah pemuda miskin dari Gorontalo. Sejak kecil ia ditinggal oleh kedua orang tua dan adik kandungnya. Tetapi Dedi adalah pemuda yang mempunyai segudang membaca novel ini para pembaca seakan terhanyut dalam suasana SMK haru dan romansa kisah kasih di sekolah. mulai dari Masa Orientasi Sekolah MOS, persahabatan dengan Suwanda dan Iwan yang unik serta persahabatan dengan Iton yang rumit, kisah cintanya dengan Iyen yang membuat hati berbunga-bunga tapi kemudian harus merasakangalau dan terpuruk hingga move on kembali dan lulus sebagai pelajar terbaik setelah mengalahkan Pak Kasman di acara upacara senin pagi yang seharusnya membuatnya dipermalukan’. Di bagian kedua novel ini menceritakan tentang kehidupan Dedi Padiku setelah lulus dari SMK favorit di Gorontalo. Cerita pertama tentang impian Dedi Padiku untuk bekerja di Jepang tetapi gagal karena 2cm. Apa itu 2cm ?hanya karena kurang tinggi 2cm Dedi gagal untuk bekerja di gagal menggapai impian untuk bekerja di Jepang Dedi menjumpai banyak sekali pekerjaan di berbagai kota terdekat dengan kota Gorontalo. Kota pertama yang dituju yaitu kota Palu. Disana Dedi bekerja menjadi Staf Ahli Dewan, tepatnya menjadi sopir seorang anggota pekerjaan ini tidak berlangsung lama dikarenakan istri anggota dewan sering memarahi Dedi. Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan staf ahli mengemudi, Dedi menjumpai banyak sekali pekerjaan. Dari menjadi kuli pasar di Manado hingga pernah pada suatu saat diburu oleh preman di pasar karena preman tersebut mengetahui Dedi dan Suwanda temannya adalah orang Gorontalo. Selanjutnya Dedi menuju ke Makasar dan disana ada seorang sahabat dekat satu kampung yang menawarkan tempat tinggal nyaman di lingkungan mahasiswa namanya Budi Makmur, setelah tinggal selama 3 bulan di sana Dedi memutuskan untuk mencari pekerjaan karena uang nya semakin menipis. Kali ini kota yang dituju Dedi adalah Ibukota yaitu Jakarta. Di Jakarta Dedi melamar berbagai pekerjaan, hingga pernah bertemu dengan orang dan ditawari pekerjaan menjadi Jasa Laundry tanpa mesin alias kepolosannya Dedi tak mengetahui bahwa pekerjaan itu sangat tidak mengetahuinya Dedi langsung hari di Jakarta belum juga menemui pekerjaan, saat sedang bingung Dedi bertemu dengan seseorang dan ditawari yang sedang bingung langsung saja pekerjaan itu adalah menjadi beberapa hari mengikuti pekerjaan itu Dedi akhirnya bisa menjadi teroris Dedi bekerja di Depkeu menjadi kuli pekerjaan dilakukan oleh Dedi agar bisa bertahan hidup di Ibukota, setelah akhirnya Dedi menjadi penulis karena bertemu dengan Asma Nadia dan Suaminya Isa Dedi memegang kendali online di rumah produksi Asma Nadia karena kepiawaiannya dalam computer dan internet. Kini Dedi menjadi seorang penulis dan karya tulisannya sudah diterbitkan oleh rumah produksi Asma Dedi menikah dengan wanita bernama Fuji Yulianti dan dikaruniani dua orang anak. Novel mengejar ngejar mimpi karya Dedi Padiku merupakan novel yang sangat menarik untuk dibaca. Dari awal hingga akhir cerita, penulis selalu menceritakan kehidupan yang sangat mengagumkan dengan perjuangan-perjuangan yang ditempuh dari usia belia hingga Dedi menjadi orang sukses. Novel mengejar ngejar mimpijuga termasuk novel yang sangat lucu hingga membuat para pembacanya tertawa sendiri saat membacanya, dari judulnya saja Diari kocak pemuda nekad. Bukan hanya kocak, tetapi di dalamnya terdapat bagian-bagian yang mengharukan dan juga romantis karena ada cerita cinta saat Dedi padiku duduk di bangku SMK. Selain cerita mengharukan dan romantis, novel karya Dedi Padiku juga sangat menginspiratif para pembacanya karena banyak terdapat cerita-cerita tentang perjalanan hidup yang mengispirasi dan menguatkan semangat ketika merasa lemah menggapai cita-cita. Bagian cover novel kurang menarik karena dicetak dengan warna gelap sehingga para pembaca kurang tertarik untuk mengetahui isi cerita. Bagian isi novel juga dikemas kurang jelas, karena menggunakan kertas buram sehingga membuat pembacanya kurang tertarik untuk membacanya. Pada halaman tertentu di dalam novel terdapat bagian kertas yang sangat buram sehingga membuat mata sakit dan mengganggu aktivitas para pembacanya. Diakhir novel, sang penulis tidak menceritakan kehidupannya setelah menjadi seorang penulis sehingga pembaca hanya mengetahui perjalanan susahnya saja tidak dengan keadaan sekarang. Novel mengejar-ngejar mimpikarya Dedi Padiku wajib dibaca oleh semua kalangan, terutama untuk anak muda generasi ini menceritakan tentang perjalanan hidup yang penuh lika-liku kehidupan, penuh semangat, penuh perjuangan tanpa mengenal kata menyerah untuk menggapai hingga akhir novel menyajikan kisah-kisah inspiratif tentang perjalanan kehidupan penulis, selain kisah inspiratif, penulis juga menyajikan cerita mengharukan, cerita kocak, tragis dan tak ketinggalan ialah cerita romantis yang akan membuat pembacanya tidak akan merasa bosan saat membaca novel karena novel ini memadukan cerita-cerita yang sangat unik. Ermin Nur Rostika Dewi 13144600016 / A1-13 Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta Rostikadewi10
Mimpi impian, cita-cita. Ketika ditanya soal hal ini, kebanyakan orang terdiam dan tidak dapat menjawab pertanyaan: "Apa cita-citamu?". Jika kamu salah satunya, maka belum terlambat untuk
MERAJUT IMPIAN, MENEPIS RINTANGAN, MENGGAPAI CITA-CITA, DAN MENGABDI UNTUK BANGSA Oleh Juliani* “Ilmu bagaikan api yang harus dinyalakan bukan bejana yang menunggu untuk diisi” Istilah tersebut sering kita dengar dalam kehidupan kita, Setiap dari kita pasti mempunyai impian, cita-cita dan harapan. Harapan yang tersembunyi dari relung hati dan jiwa kita akan menimbulkan dorongan untuk melakukan sesuatu perubahan. Ketika saya masih kecil dulu saya juga mempunyai impian bahwa ketika dewasa kelak saya harus menjadi orang yang bermanfaat, berhasil dan dapat meraih apa yang saya cita-cita kan. Saya ingin berhasil dan sukses, bisa mandiri, membahagiakan kedua orang tua, adik-adik saya dan keluarga saya yang lainnya, dan juga bisa membantu orang lain. Saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa saya bisa meraih cita-cita saya. Saya ingin memperlihatkan kepada orang tua saya, sahabat, dan orang lain bahwa sebenarnya kita bisa melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat di tengah- tengah keterbatasan hidup kita. Sejak kecil saya terbilang memiliki prestasi yang baik, mulai dari sekolah dasar SD, SMP, dan SMA hingga perguruan tinggi sekarang. Walaupun, prestasi yang saya raih hanya di dalam sekolah saja, seperti saya selalu mendapatkan rangking 5 besar setiap tahunnya dari kelas. Saya adalah orang yang biasa saja di bidang akademik dan tidak ada yang dibanggakan dari saya tapi disisi lain saya adalah seseorang yang mempunyai banyak impian seperti orang-orang sukses sekarang. Perjalanan hidup saya mulai berubah ketika saya menginjak SMA/SMK. Ketika itu saya masuk SMK Negeri I Panyabungan, sekolah ini mempunyai 4 kompetensi keahlian yaitu Administrasi perkantoran, Pemasaran, Akuntansi, dan Teknologi komputer dan jaringan TKJ. Pada waktu itu jurusan yang saya pilih adalah Akuntansi, saya memilih sekolah tersebut karena saya tidak berkeinginan lagi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti saat sekarang disebut dengan kuliah, karena sebagian orang banyak yang bilang apabila kita tamat dari sekolah SMK kita bisa langsung melamar pekerjaan tanpa harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi alias siap kerja. Padahal, di lubuk hati saya yang paling dalam saya ingin kuliah, meraih cita-cita saya dan saya ingin bekerja disalah satu instansi pemerintahan/ kantoran kalau bisa lebih tinggi lagi menjadi Dosen. Tapi melihat kondisi orang tua dan adik-adik saya yang masih ingin menempuh pendidikan - saya adalah anak pertama dari 7 bersaudara dalam keluarga - akhirnya saya mengurungkan niat tersebut. Seiring berjalannya waktu, di sekolah inilah saya mulai bermimpi dan bercita-cita. Saya melihat guru-guru saya dimana setiap paginya berpakaian rapi, cantik dan terlintas di pikiran saya “Kapan saya bisa seperti mereka?”, karena cita-cita saya ingin bekerja di salah satu instansi pemerintahan dan ingin berpakaian rapi seperti mereka dan pastinya untuk meraih profesi tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan karena harus butuh kerja keras dan usaha yang kuat. Di SMK Negeri I Panyabungan saya mendapatkan teman-teman yang begitu beragam yang berasal dari daerah yang berbeda-beda bahkan yang satu daerah pun sama kita tidak saya jumpai di kelas. Saya memiliki guru yang juga selalu memberikan motivasi dan inspirasi untuk menatap ke depan. Guru saya selalu mengatakan bahwa “jika ada kemauan pasti ada jalan”. Saya mempercayai hal itu bahwa suatu saat saya akan melakukan sesuatu yang baru. Di sekolah itu, saya mulai bergaul dengan teman-teman jurusan yang lain dan sering mendengar pengalaman mereka yang ingin melanjutkan studinya di universitas yang terkenal di Indonesia karena mereka mempunyai orangtua yang bekerja dan bertugas. Selain itu juga karena ayah mereka ada yang menjadi pengusaha. Teman saya selalu bercerita tentang bagaimana kuliah di Universitas yang terkenal dan sehingga banyak orang peminatnya untuk kuliah disitu. Dari cerita mereka tersebut telah memotivasi saya ingin melihat bagaimana kehidupan di luar sana. Saya bermimpi bahwa suatu saat saya juga bisa seperti teman-teman saya untuk kuliah disalah satu kampus yang terkenal. Sejak masuk SMA/SMK, saya mulai rajin dan lebih giat lagi belajar karena saya bercita-cita ingin kuliah/masuk USU Universitas Sumatera Utara yang merupakan kampus terbesar di wilayah Sumatera Utara, menurut informasi yang saya dengar dari kakak kelas bahwa setiap tahunnya ada beasiswa yang diberikan oleh pemerintah kepada orang yang memiliki tingkat berpenghasilan rendah dan diberikan kesempatan untuk belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Hmm, karena saya merasa orang yang cukup pintar dan berpretasi di sekolah, saya mencoba program beasiswa tersebut. Saya ingin bahwa orang seperti saya yang mempunyai tingkat penghasilan rendah bisa berbuat sesuatu dan tidak hanya orang yang memiliki ekonomi golongan atas saja yang bisa mencapainya. USU adalah salah satu Universitas kebanggaan bagi setiap orang begitu juga dengan Universitas lainnya seperti UI, UGM, IPB, ITB dan lainnya yang cukup terkenal di Indonesia. Sebagai orang Sumatera saya sangat bangga apabila bisa diterima di USU karena Universitas ini sudah terkenal di mana-mana dan juga merupakan salah satu Universitas terbesar di wilayah Sumatera. Alhamdulilah, puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan yang diberikannya kepada saya. Impian saya menjadi kenyataan bahwa pada akhirnya saya bisa diterima di USU melalui tes SMBPTN melalui program beasisiswa yaitu BIDIKIMISI. Saya sangat bersyukur atas hal tersebut karena beasiswa yang saya dapatkan menjamin masa study kita sampai selesai. Tetapi perjuangan belum selesai perjalanan masih panjang buat saya untuk menggapai impian-impian yang masih terpendam. Saya ingin bisa memberikan yang terbaik karena saya sudah diterima di USU. Saya bisa diterima di USU juga karena doa orang tua yang telah mengorbankan segalanya demi langkah anaknya dalam meniti pendidikan yang lebih baik. Apa yang mereka inginkan hanyalah kehidupan kita sebagai anaknya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, masuk ke USU adalah bakti saya kepada orang tua yang telah membesarkan saya sampai sekarang ini. Jadi, janganlah kita mengatakan sesuatu yang tidak mungkin yang kita dapat dan pada akhirnya kita mendapatkannya, semangatlah untuk hidup, raihlah cita-citamu dan bermimpilah setinggi bintang dilangit. Oleh karena itu tetaplah berharap, karena seorang muslim tidak akan pernah berhenti mengharap. Dalam setiap amal ibadahnya, ia selalu mengharapkan kasih sayang dan rahmat Tuhannya. Dalam setiap gerak kehidupannya,ia selalu menancapkan tujuan dan cita-cita untuk kebaikan dan kehidupannya. Dan jika harapan pernah terputus, maka sambunglah kembali. Bukankah simpul sambungan akan menjadikan tali semakin kuat? Hidup adalah indah bila kita dapat menerima hidup sebagai kesempatan. Di mana pun kita, apapun yang dihadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari. Dan saat anda mengambil pilihan ini dunia di sekeliling pun akan menjadi lebih baik. Semua berawal dari Impian dan indah pada waktunya hiduplah dengan mempunyai impian dan harapan bukan hidup dalam mimpi”. Singkat cerita, selama saya kuliah di USU saya mencoba untuk belajar lebih giat lagi. Sehari-hari saya banyak melakukan kegiatan di Perpustakaan. Di USU, saya ditempa bagaikan air yang mengalir yang tiada henti-hentinya karena USU memberikan banyak kesempatan kepada saya untuk menggali bakat dan potensi diri saya. Berbagai fasilitas disediakan antara lain ruang akademik terbuka begitu luas dan berbagai kegiatan seminar, diskusi, dan simposium nasional gratis sering dilaksanakan. Saya merasa mendapatkan banyak pelajaran, inspirasi, dan ilmu baru ketika mengikuti acara seminar maupun simposium nasional yang mendatangkan tokoh-tokoh nasional, praktisi dan ilmuwan dari luar ruang lingkup USU. USU-lah yang membentuk karakter dan jati diri saya yang selama ini saya tidak tau apa-apa dan banyak pembelajaran yang saya dapatkan selama menjadi mahasiswa USU. Bekal inilah yang membuat saya mampu untuk bisa menepaki setiap jalan- jalan kehidupan akademik. Semua itu dapat berangkat dari visi dan misi kita yang murni dan tulus untuk membangun harapan dan masa depan yang indah. Kesempatan ini adalah suatu yang luar biasa bagi saya karena saya hanya berasal dari keluarga yang tidak mampu dan pada akhirnya bisa kuliah dikampus yang cukup terkenal di Indonesia. Saya terharu dan bersyukur karena saya adalah orang tidak mampu dari segi ekonomi tetapi dengan kesempatan yang diberikan sang pencipta kepada saya mudah-mudahan saya bisa melaksanakanya lebih baik lagi dan dapat mengemban tugas bangsa nantinya setelah saya sudah menyelesaikan studi saya dan juga bisa melakukan sesuatu dan berbuat untuk bangsanya. Amin. Saya bisa karena saya bisa bermimpi dan bercita-cita. Impian yang menggerakkan saya untuk bertindak dan berbuat. Saya dapat mengubah cara hidup dan pikiran saya karena saya memiliki impian. Meskipun kita memiliki keterbatasan dan kekurangan tetapi akan ada sercerah harapan. Pelita yang akan menerangi setiap jalan-jalan saya karena ada harapan yang ingin saya raih. Impian adalah semangatku untuk berbuat sesuatu. Teman saya pernah mengatakan kepada saya, “Jangan pernah berhenti melangkah pada hari ini karena jika kamu berhenti melangkah pada hari ini kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok”. Saya juga tidak berhenti untuk bermimpi karena dengan bermimpi saya masih punya keyakinan dan harapan untuk menatap hari esok dengan kebahagiaan dan kemenangan. Saya ingin menatap seperti anak kecil yang menatap masa depannya dengan kejujuran dan ketulusan. Saya ingin menatap masa depan bangsa saya menjadi bangsa yang luar biasa karena generasi mudanya juga luar biasa untuk mengabdi. Ada banyak orang berprestasi tetapi sedikit sekali yang mau mengabdi dan menjadi sukarelawan bagi bangsa dan negaranya. Saya datang untuk berbakti pada bangsa dan negara. Pelita itu tidak akan pernah padam selama generasi muda bangsa memiliki harapan, impian, dan cita-cita untuk membangun negeri. Oleh karena itu keyakinan dan semangat pantang menyerah dapat mengatasi rintangan dan keterbatasan yang ada. Bagi saya impian dan harapan adalah awal dari kehidupan untuk menggapai cita-cita bagai bintang yang ingin diraih meskipun itu terasa sulit tetapi proses adalah suatu anugerah yang akan membentuk saya menjadi orang yang ingin terus berjuang. Kini, apa yang saya rasakan bahwa menggapai impian dan harapan bukanlah hal yang mustahil lagi. USU-lah pelita jalan saya yang menuntun saya ke jalan yang harus saya lalui meskipun jalan itu terjal, sempit, dan berduri namun dengan segenap keterbatasan saya, saya yakin bahwa saya bisa melaluinya.
Walaucobaan senantiasa menerpa tak akan ada kata menyerah. 13.07.2021 · cerita bergambar menggapai cita cita. Jantung, cinta, tangan, lengan, mencapai. Scopri ricette, idee per la casa, consigli di stile e altre idee da provare. Judul Serial Arza Si Pendongeng Cilik Penulis Umi Latifah, Penerbit Goresan Pena Tahun Terbit 2020 ISBN 978-623-275-036-4 Halaman x + 56 hlm Dunia anak menjadi dunia yang seru untuk dijelajahi. Meski terkesan sederhana dan tak banyak intrik, namun di dunia kecil anak ternyata memiliki kisah yang menarik untuk disimak dan diceritakan. Agar kisah-kisah itu tidak berlalu sia-sia, sebagian mencoba untuk mendokumentasikannya dalam tulisan. Ada yang dilakukan sendiri, ada juga yang dilakukan oleh orang lain. Hal tersebut yang dilakukan oleh Umi Latifah sebagai penulis. Dalam karyanya ini, dia seperti tengah memotret dan mengabadikan salah satu babak terbaik dalam kehidupan putri bungsunya, Arza As-Syifa Mahira. Dara cilik yang akrab disapa Arza itu menjadi lakon utama dalam kisahnya yang sedang jatuh cinta pada dunia mendongeng. Kisah dalam buku ini tentu saja dimulai dengan perkenalan tokoh Arza yang digambarkan sebagai anak yang lucu, lincah, dan pandai bergaul. Dalam kehidupan sehari-hari, Arza tergolong anak yang sibuk dan tidak mau berhenti beraktivitas. Cerita berlanjut mengenai bagaimana awal mula Arza tertarik pada mendongeng. Sederhana, hanya karena sebuah acara di sekolahnya yang mendatangkan pendongeng profesional. Melihat penampilan Kak Zaki, sang pendongeng yang diundang sekolahnya adalah alasan Arza tertarik untuk menjadi pendongeng. Selanjutnya kisah Arza saat berproses menjadi pendongeng seperti bagaimana dia berlatih hingga penampilan mendongengnya di acara Bulan Bahasa dan Pentas Cerita di disampaikan secara luwes oleh Umi Latifah. Tidak lupa, penulis juga menceritakan hal-hal lain yang berhubungan dengan keseharian dara cilik itu. Membuat cerita dalam buku ini terasa dekat dan menggambarkan bagaimana keseharian seorang anak yang meski terus berusaha mengejar cita-citanya namun tetap ada masa dia ingin bermain-main bersama dengan teman sebayanya. Tanpa ada konflik berlebihan yang diselipkan, membaca buku ini seolah membaca buku harian Arza namun dari sudut pandang sang ibu. Sehingga yang tertangkap adalah bagaimana orang dewasa itu melihat sekaligus mendampingi Arza selama berproses menjadi seorang pendongeng dan bagaimana kehidupan sehari-harinya berjalan. Buku ini mungkin akan jauh lebih menarik seandainya di dalamnya diselipkan gambar-gambar ilustrasi mengenai kegiatan yang Arza lakukan. Sehingga pembaca bisa ikut membayangkan apa yang tengah terjadi. Kesalahan-kesalahan ketik seperti penggunaan tanda baca yang kurang sesuai pun perlu untuk dicermati kembali. Tak perlu khawatir mengenai pangsa pembaca. Buku ini bisa dibaca dan dinikmati oleh semua kalangan baik orang tua maupun anak-anak. Bagi anak-anak, buku ini bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi dan semangat dalam menggapai cita-cita. Meski tak harus sama persis dengan Arza yang ingin menjadi pendongeng, namun usaha dan semangatnya bisa dijadikan teladan. Begitu pula dengan sedikit cerita dari sisi lain kehidupan Arza yang dapat diambil nilai positifnya. Sementara bagi orang tua buku ini bisa dijadikan inspirasi dalam memahami bagaimana mengarahkan anak pada keinginan atau cita-citanya. Tentang anak-anak yang serba ingin tahu atau tidak tertebak arah pikirnya sehingga harus selalu untuk dibimbing dan Fitrotul Aini Setiapmanusia pasti memiliki banyak mimpi, harapan dan cita-cita dalam menjalani kehidupannya. Setiap langkah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan setiap aktivitas dijadikan motivasi dalam menggapai impiannya. Menjadi yang lebih baik lagi, serta menggenggam kesuksesan di masa depan adalah impian terbesar setiap manusia.
Reads 388,679Votes 8,854Parts 106Complete, First published Jun 23, 2020Table of contentsTue, Jun 23, 2020Tue, Jun 23, 2020Tue, Jun 23, 2020BAGIAN 4 PACAR "TEMAN LAMA" Wed, Jun 24, 2020BAGIAN 5 KAMU ITU GA SOPAN Thu, Jun 25, 2020BAGIAN 6 JAGO YANG BERISIK Thu, Jun 25, 2020BAGIAN 7 PENGALAMAN BERHARGA Thu, Jun 25, 2020BAGIAN 8 TERCAPAI SEBAGIAN KEINGINAN Thu, Jun 25, 2020BAGIAN 9 KOK JADI TEGANG YA.. Thu, Jun 25, 2020BAGIAN 10 UJIAN KESABARAN Thu, Jun 25, 2020BAGIAN 11 KEKUATAN YANG ADA BATASNYA Fri, Jun 26, 2020BAGIAN 12 SENANG, SEDIH DAN BAHAGIA Sat, Jun 27, 2020BAGIAN 13 HATI YANG GA BISA DITEBAK.. Sat, Jun 27, 2020BAGIAN 14 DATANG DISAAT.. Sat, Jun 27, 2020BAGIAN 15 OLAH RAGA MALAM Sat, Jun 27, 2020BAGIAN 16 SEDIKIT RAHASIA Sat, Jun 27, 2020Sat, Jun 27, 2020Sun, Jun 28, 2020BAGIAN 19 SESUATU YANG TERTUNDA Sun, Jun 28, 2020BAGIAN 20 BIARLAH MENGALIR... Mon, Jun 29, 2020Mon, Jun 29, 2020Mon, Jun 29, 2020Mon, Jun 29, 2020Mon, Jun 29, 2020BAGIAN 25 ADA APA DENGANMU..? Tue, Jun 30, 2020BAGIAN 26 MAHLUK YANG PALING SUSAH DIMENGERTI Tue, Jun 30, 2020BAGIAN 27 GA SEINDAH YANG DIBAYANGKAN Wed, Jul 1, 2020BAGIAN 28 ENAK YANG MENGENAKKAN Wed, Jul 1, 2020Thu, Jul 2, 2020BAGIAN 30 BINGUNG DENGAN PERASAANKU Fri, Jul 3, 2020Fri, Jul 3, 2020Sat, Jul 4, 2020BAGIAN 33 MALAM KEAKRABAN 1 Sun, Jul 5, 2020BAGIAN 34 MALAM KEAKRABAN 2 Mon, Jul 6, 2020BAGIAN 35 ARJUNA YANG TERSAKITI Tue, Jul 7, 2020BAGIAN 36 KABAR BAIK DAN KABAR BURUK Tue, Jul 7, 2020Tue, Jul 7, 2020BAGIAN 38 MAU GILA AKU RASANYA.. Wed, Jul 8, 2020BAGIAN 39 TETAPLAH MENJADI BAIK Wed, Jul 8, 2020Thu, Jul 9, 2020BAGIAN 41 ADA APA LAGI..? Fri, Jul 10, 2020BAGIAN 42 CINTA YANG MEMBUAT AKU GILA Fri, Jul 10, 2020BAGIAN 43 PERSIAPAN PESTA Fri, Jul 10, 2020BAGIAN 44 PESTA KECIL YANG LUAR BIASA 1 Sun, Jul 12, 2020BAGIAN 45 PESTA KECIL YANG LUAR BIASA 2 Mon, Jul 13, 2020BAGIAN 46 PESTA KECIL YANG MEMBESAR Tue, Jul 14, 2020BAGIAN 47 PESTA YANG PANJANG DAN MELELAHKAN Wed, Jul 15, 2020BAGIAN 48 ORANG LAMA YANG HADIR KEMBALI Wed, Jul 15, 2020Wed, Jul 15, 2020Thu, Jul 16, 2020BAGIAN 51 KESEDIHAN DIMASA LALU Thu, Jul 16, 2020BAGIAN 52 BALAS DENDAM KECIL - KECILAN Fri, Jul 17, 2020Fri, Jul 17, 2020Sat, Jul 18, 2020BAGIAN 55 OBAT UNTUK LUKA Sat, Jul 18, 2020BAGIAN 56 KENANGAN YANG HADIR KEMBALI Mon, Jul 20, 2020Tue, Jul 21, 2020BAGIAN 58 SEMUA KARENA CINTA Tue, Jul 21, 2020Wed, Jul 22, 2020Thu, Jul 23, 2020Fri, Jul 24, 2020Fri, Jul 24, 2020Fri, Jul 24, 2020Sat, Jul 25, 2020BAGIAN 65 PERSIAPAN BERBURU IBLIS Sun, Jul 26, 2020Mon, Jul 27, 2020BAGIAN 67 TARGET SELANJUTNYA Tue, Jul 28, 2020BAGIAN 68 PERBURUAN BERLANJUT Tue, Jul 28, 2020Tue, Jul 28, 2020BAGIAN 70 EMOSI YANG TERTAHAN.. Wed, Jul 29, 2020Wed, Jul 29, 2020BAGIAN 72 PELAJARAN BERHARGA Wed, Jul 29, 2020Thu, Jul 30, 2020BAGIAN 74 CINTA DAN PERSAUDARAAN Thu, Jul 30, 2020Thu, Jul 30, 2020Fri, Jul 31, 2020Fri, Jul 31, 2020Fri, Jul 31, 2020BAGIAN 79 SELAMAT TINGGAL Sat, Aug 1, 2020Sat, Aug 1, 2020Sun, Aug 2, 2020Sun, Aug 2, 2020BAGIAN 83 NIKMAT YANG MENYAKITKAN 1 Mon, Aug 3, 2020BAGIAN 84 NIKMAT YANG MENYAKITKAN 2 Mon, Aug 3, 2020BAGIAN 85 TAK SEINDAH CINTA YANG SEMESTINYA Mon, Aug 3, 2020Tue, Aug 4, 2020BAGIAN 87 AIR MATA KEBAHAGIAAN Tue, Aug 4, 2020BAGIAN 88 LAGI DAN LAGI.. Tue, Aug 4, 2020BAGIAN 89 PERPISAHAN LAGI Tue, Aug 4, 2020BAGIAN 90 HAL - HAL YANG TAK TERDUGA Tue, Aug 4, 2020BAGIAN 91 TANGIS PERPISAHAN Wed, Aug 5, 2020Wed, Aug 5, 2020Wed, Aug 5, 2020Thu, Aug 6, 2020Thu, Aug 6, 2020BAGIAN 96 DATANG DAN PERGI Thu, Aug 6, 2020Thu, Aug 6, 2020Thu, Aug 6, 2020Fri, Aug 7, 2020Fri, Aug 7, 2020BAGIAN 101 MEMAINKAN PERASAANFri, Aug 7, 2020BAGIAN 102 DARAH DAN CINTA Fri, Aug 7, 2020Fri, Aug 7, 2020BAGIAN 104 LUKA DAN BAHAGIA Fri, Aug 7, 2020BAGIAN 105 INDAH PADA WAKTUNYA Sat, Aug 8, 2020BAGIAN 106 PERJALANAN MENGGAPAI CITA DAN CINTA TAMATSat, Aug 8, 2020Cerita 18+.. Semua manusia terlahir akan melakukan perjalanan untuk mewujudkan impian dan cita-citanya.. Lika - liku hidup yang dijalani manusia dari sabda semesta, menuju takdir kehidupan di dunia fana, harus dijalani dengan tingkah laku yang penuh kesadaran diri.. Dan yang namanya manusia, kadang harus berusaha menyesuaikan peran di dalam kehidupannya. di waktu, tempat, dan pada tingkah laku dengan memakai topeng peran yang sedang dijalaninya.. Tapi tetap saja.. apapun perbuatan dan peran yang dijalani.. semua akan kembali kepadaNya.. Karena perjalanan sebenarnya manusia adalah kembali kepadaNya.. Aku, Kamu dan Semua..
  • Օπէζ եደа нιւኧቃикек
  • Купωσոтв чቇлут увсафու
    • Δዢзиξ л
    • Еλ ጿβըդ ፂሚሻхθኯен гυβዐлιхр
    • Опωкեσ мէվ
  • Офիላадሏжα ձէրутэфጣկи ոжу
Definisidan Pengertian - Cita cita adalah sesuatu yang ingin dicapai berupa prestasi atau pun hal baik lainnya di masa depan. Mencapai cita cita umumnya bukanlah sebuah hal yang mudah, dan biasanya akan membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang. Cita cita bukanlah sesuatu yang dapat Anda lakukan pada minggu ini atau bahkan tahun ini. CERITA PENDEK Menggapai Cita-citaNuri adalah seorang remaja berusia 11 tahun yang mempunyai cita-cita yang sangat tinggi EFFENDI , SirihPujisyukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt.. Atas rahmatdan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan buku bacaan fiksi yang berjudul "Menggapai Cita-cita" ini ditujukankepada siswa SD, khususnya kelas 4, 5, dan 6. Tokoh utamanyaadalah “Nuri”, seorang siswa kelas 6 SD. Latar cerita ini diSurabaya, Jawa Timur. Buku ini terdiri atas beberapa bagian cerita yang saling di dalam buku ini menggambarkan pengalaman hidupsehari-hari sang tokoh utama yang menggambarkan kegigihan,kemandirian, kerja keras, cinta lingkungan, saling menghargai,toleransi, dan kerja sama. Bacaan ini mengajarkan pendidikan karakter, membudayakangerakan literasi, dan pembiasaan kecakapan abad 21 yang wajibdimiliki oleh siswa untuk menjadi generasi emas Indonesia. Harapan penulis, semoga buku ini memberikan manfaat bagipembaca, khususnya siswa SD di seluruh Indonesia. SelamatMembaca. Surabaya, Oktober 2021 Effendi, anak yang berbakti kepada orang tua adalah anak yang mandiri juga sangatlah penting. Itu akan mengantarkan kalian menjadi anak yang di Pagi HariDipagi hari yang cerah Nuri membuka pintu jendela rumahnya, ia melihat beberapa burung yang sedang berkicau , ia pun termenung dan berpikir bagaimana nasibnya masa depan nanti “apakah aku nantinya bisa menjadi orang yang sukses” tanyanya dalam hati , dan aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku dengan kerja kerasku sendiri. Tiba-tiba ibunya memanggil, Nuri...? iya Bu...! kenapa kamu termenung Nak , ada apa...,tidak ada apa-apa Bu, kalau begitu kamu bisa bantu Ibu. Setelah membantu Ibunya Nuri termenung kembali untuk kedua kalinya “Pokoknya aku harus menjadi orang yang sukses” katanya dalam hati. Matahari mulai terbit, jam sudah menunjukkan pukul 0700 wib. Nuri mulai menyandangkan tas dan memakai sepatu dengan terburu-buru untuk pergi kesekolah dan ia pamit kepada kedua orang tuanya sambil mencium tangan Ibu dan Dalam perjalanan ia bertemu dengan temannya, lalu iabertanya kepada temannya yang bernama Edo,Nuri “Do apakah kamu memiliki cita-cita ?”Edo Ya saya memiliki cita-cita yaitu ingin menjadi pengusahayang hebat, ”kalau cita-citamu ingin menjadi apa”,kalau aku ingin menjadi.....!!!Nuri pun terdiam dan tersenyum’ , Kok...! kamu diam saja Nur...!!Ooo gak apa-apa Do” jadi, cita-citamu ingin menjadi apa “kalauaku ingin membahagiakan kedua orang tuaku, begitu ya...?.Nuri terus berjalan dengan kebinggungan. Sampai disekolah Nurimerasa ada yang kurang karena tiada sahabatnya yang datang Bel masuk pun telah dibunyikan, semua siswa berbarisdilapangan untuk mendengarkan informasi yang disampaikanoleh guru pada setiap paginya. Setelah berbaris , Nuri masukkekelasnya. Didalam kelas tiba-tiba temanya memanggil“Nur...Nur...!!! siap pr matematika..? Ooo... Pr matematika, kalauaku sudah siap “Kalau kamu “ kalo aku....sih belum siap. ”Nurbolehkah aku pinjam buku matematikamu” Tanya sih,tapi....? ada syaratnya “apaan tu!! ”.Syaratnya mudah kok kamuharus menjawab pertanyaanku, yang pertanyaan nya “apakahkamu memiliki cita-cita”, ya aku memiliki cita-cita ingin menjadiDokter kata No.”Kenapa kamu ingin menjadi dokter!!”Tanya Nuri, yak arenaaku ingin menolong orang-orang yang sakit dikampungku “Emang nya dikampungmu diserang wabah penyakit apa...??”.Wabah penyakit Corona Covid 19, saat ini banyak orang-orangyang sakit belum terobati “ kalo begitu harus cepat-cepatdicegah wabah penyakitnya”. Iya sih tapi...? belum ada solusinya,saya pun ikut perihatin atas musibah yang menimpakampungmu. Terlalu asyiknya berbicara, guru pun masukkedalam kelas, masing-masing siswa kembali kebangkunya. Belajar mengajar pun dimulai, asyik-asyiknya belajar, bel punberbunyi kini saatnya jam istirahat. Pada saat istirahat Nuri membawa teman-temannya untukpergi ke kantin dengan bersama-sama. Sampainya dikantin Nurimerasa kehilangan uang, lalu ia berkata kepada temannya “Rereuangku hilang” lalu bagaimana kata Rere. “Begini saja sebaiknyakamu Nur pakai saja uang ku untuk jajan” kata Rere“terimakasih Re kamu telah menolongku , nanti kalau aku adauang akan ku ganti uang mu” kata Nuri. Nggak usah Nur akuikhlas kok menolongmu. “Terimakasih ya...! Re ”kata Nuri. Bel masuk telah berbunyi, Nuri dan teman-temannya masukke kelas untuk melanjutkan pelajaran pun telah berlalu, saat nya waktu pulang tidak lupa akan tugas piketnya, pada saat membersihkankelas ia melihat seekor burung kecil yang berusaha untuk bisaterbang walau pun ia masih kecil , seperti itulah hidupku yangingin meraih cita-citaku agar aku menjadi orang yang suksestanyanya dalam hati. Waktu pulang sekolah ia teringat sesuatudipikiranya yaitu, setelah pulang nanti ia harus menolong Ibunyadalam pekerjaan rumah ,karena membantu Ibu itu adalah tugasnya sehari-hari. Tiba dirumah Ia meletakkan sepatu dan tasnyapada tempatnya. “Assalammualaikum” Bu...??, sambil mencium tanganIbunya, “waalaikumsalam” jawab Ibu. “Bu bolehkah akubertanya kepada Ibu” Tanya Nuri, boleh mau tanya tentang Bu apakah Ibu memiliki cita-cita..? ya ibu memiliki cita-cita ingin menjadi guru , tetapi sekarang Ibu sudah tua , udahnggak punya kekuatan dan Ibu sekarang hanya bisa berharapkepada anak-anak Ibu agar bisa terwujud cita-citanya. Maka dariitu kamu harus rajin rajin belajar ,sholat dan berdo’a kepadaAllah swt dan janganlah kamu mundur dalam menuntut Allah, Bu akan Nuri pegang kata-kata Ibu ingin terwujudnyaa cita-citanya dan kebahagiaankedua orang tuanya. Kini saat nya Ia menunjukkankemampuannya dalam belajar. Dengan kata-kata yangdilontarkan Ibunya tadi Nuri menjadi semangat untukmelakukan apa yang dikatakan Ibunya. Cita-cita Nuri inginmenjadi seorang guru yang bijaksana dan ramah kepadamuridnya ,demi cita-citanya ia pun menggalami banyakperubahan dan menjadi aktif dalam belajar. Dengan demikian iaselalu giat belajar, berdo’a,dan berusaha karena tanpa do’a danberusaha tidak akan terwujudnya suatu cita-cita dari itu raihlah cita-citamu setinggi langit dengan berdo’adan kerja keras. “Gantungkanlah Cita-citamu setinggi langit, Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.”Sekolahku di rumahD Di rumah ku sekolah' mungkin hal itu yang terpikirkan saat ini, saat dimana sekolah dilakukan dari jarak jauh tanpa bertatap muka, bertemu guru dan teman hanya melalui layar ponsel atau laptop. Hari itu aku merasa benar benar sedih dan bertanya Tanya, mengapa hal ini terjadi, mengapa aku tidak bisa belajar di sekolah, bahkan aku mengira bahwa ini hanya sementara tetapi aku menyadari bahwa hal tersebut terjadi hampir setahun. Aku seorang murid kelas 6 SD, yang memiliki keinginan bersekolah offline luring, teman teman yang lain pasti begitu, tetapi dengan situasi dan kondisi yang ada, kita tidak ditakdirkan untuk bertemu sementara waktu. Aku jelas merasa sedih bahkan saat mengikuti pelajaran melalui daring aku pun merasa tidak sebahagia saat mengikuti pelajaran di sekolah, pasti kau juga kan? Ya, aku yakin begitu. Aku seorang anak dari keluarga sederhana yang hidup apa adanya, saat sekolah dilakukan melalui daring aku merasa sudah menyusahkan orang tuaku, karena orang tuaku harus menyisihkan uangnya untuk membeli paket ayahku beliau yang bekerja banting tulang untukkeluarga, dia seorang buruh yang hanya masuk kerja satu bulan13 hari dengan begitu gaji yang didapat pun tidak seberapa,bahkan bisa dibilang kurang untuk kehidupan selama satubulan, ibuku hanya ibu rumah tangga, dan aku memiliki 1 adikyang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sehingga ayahkumemiliki tanggungan untuk menyekolahkan kedua anaknya."Yah, paketanku habis. Besok aku ada kelas dan adik juga adakelas, bagaimana yah? Apa ayah ada uang?" Ucapku pelan,bahkan aku tidak berani untuk mengatakannya tetapi, akusangat butuh hari itu. "Besok ya? Ayah masih belum ada uanghari ini, tetapi ayah usahakan besok ada uang untuk belipaketan" ucapnya. Ada perasaan sedih di matanya. Ayah selalumengatakan bahwa ia belum bisa menjadih ayah yang baik bagikedua anaknya, tetapi bagi kami ayahku adalah ayah yangterbaik, jika ayah mengatakan hal itu aku selalu menggodanya"Kalau ada penghargaan ayah terbaik, pasti ayah menang tanpamelakukan apapun, kampanye kalau istilah politiknya." Jika akumengatakan itu, ayah selalu tersenyum tetapi matanya tetapmengeluarkan air saat menteri pendidikan mengeluarkan pengumumanbahwa 'Pembelajaran dari rumah diperpanjang hingga akhir2021.' Kami sekeluarga jelas dibuat bingung dengan keputusanyang dikeluarkan, kami juga bingung bagaimana untukmengatur keuangan di saat pengeluaran lebih banyak daripendapatan, saat aku melihat ayah dan ibuku aku melihatsegunung kebingungan di mata mereka. Meskipun begitu, ayahselalu mengatakan bahwa ia mampu untuk membiayai sekolahdari rumah untukku dan adikku. Oleh karena itu, aku jugasemangat untuk bersekolah meskipun sekolah dari rumah, saatsekolah daring tidak banyak pelajaran yang dapat ku pahamidengan cepat dan baik, kadang aku merasa bingung dengantugas yang diberikan, bahkan ibuku juga kesusahan saatmembantu tugas adikku. Tugas setiap hari, semakin banyakmata pelajaran yang tidak dapat ku pahami dengan baik, sampaisampai aku sering menyalahkan keadaan, aku tahu bahwasemua ini sudah ada yang mengatur dan diatur dengan Bagaimana ya? Aku juga seorang manusia jadi, sedikitwajar manusia ini berpikir begitu hehehe... "Ah, lelah enak sekolah offline sajalah." ucapku setiap mendapatkantugas sekolah yang sulit dipahami. Namun, ibu selalumengatakan "Tidak apa apa, lelah adalah hal bagaimana caranya untuk maju dan tidak menyesalkarena kau lelah." Ketika ibu sudah mengatakan hal itu, akuterdiam dan berpikir, apakah aku bisa melanjutkannya? apa akuharus menyerah? Namun, di sisi lain ada semangat yang tumbuhsaat ibu mengatakan hal itu, "Aku harus melanjutkannya, adakeluarga yang harus ku bahagiakan, kau mendapatkan apa jikakau menyerah?" sebuah kata yang selalu ku tanyakan kepadadiriku saat aku merasa lelah dan hampir menyerah. Hujan derasturun, membuat sendu malam hariku, ayahku yang pulang larutmalam dengan raut wajah sedih, sesampainya di rumah ibulangsung bertanya, "Mas, ada apa? Mengapa terlihat sedihsekali?" "Iya yah, ada apa? tidak biasanya ayah seperti ini."sahutku yang juga mengkhawatirkan keadaan ayah. "Tidak apa-apa ayah hanya mendapat kabar sedih." jawab ayah dengan aku beserta ibuku kaget dan bertanya-tanya ada apa, adakabar sedih apa, semuanya bingung. Hingga ayah melanjutkanceritanya "Ayah, dirumahkan." Tidak butuh waktu lama, aku danibuku kaget dan saling menatap seolah tak percaya hal initerjadi, namun saat kami melihat ayah kamu melihat segudangkesedihan di matanya, raut wajahnya sangat menggambarkanbetapa sedihnya dia dengan dirinya."Maafkan Ayah..." ucapnya dengan mata yang berkaca sudah meneteskan air matanya dan tidak kuat untukberbicara lagi, "Ayah, tidak apa. Masih ada rezeki yang lain,besok kita cari lagi." ucapku. Sepatah kata dariku membuatsemua orang pecah dengan tangisnya, aku pun begitu. Tangiskami pecah beradu dengan kecewa, bingung, marah semuabercampur dengan hujan deras yang turun malam ini. Pagi hari,seperti biasa aku dan adikku sudah mandi dan memulai untukpembelajaran daring, hari ini aku melihat ayah untuk pertamakali di rumah satu hari lamanya, biasanya saat aku memulaipembelajaran ayah pun berangkat kerja. Namun, semuanyaberubah mulai kemarin malam, oke semuanya bersiap untukhari yang baru, ayah pun bergegas untuk mencari kerja yang lainwalaupun ia tahu bahwa sulit sekali mencari kerja di tengahkeadaan seperti ini, tetapi ayahku ayah yang luar biasa, iapantang menyerah dan aku pun harus menjadi seperti itu. Saatpembelajaran, aku menemukan banyak sekali kesulitan, sinyaldari Internet di ponselku tidak terbaca. Oleh karena itu, akubeserta ibu dan adikku pergi ke rumah tetangga untukmenumpang internet Wi-Fi, untung saja tetanggaku baik hatisehingga ia memperbolehkan aku dan adikku untuk bersekolahdari hal itu terjadi sangat sering, aku merasa tidakenak namun, ayah pun masih belum mendapat pekerjaan,sesusah itu mencari pekerjaan dan sesusah itu pembelajarandaring dari rumah. Malam datang kembali, sedih datang waktu itu datang menghantui, "Apa aku harusmenyerah?" Itu dia pertanyaan yang akhir akhir ini sering sajamuncul di pikiran, apalagi saat ayah dirumahkan olehperusahaannya. Aku merasa aku menambah beban ayah, akuberpikir bahwa lebih baik aku berhenti sekolah agar ayah hanyamembiayai adik sekolah, aku akan mencari pekerjaan untukmenambah biaya hidup keluarga dan aku bisa mengambil kejarpaket untuk lulusan SD ku. Namun, kembali lagi jawaban munculdari diriku "Ada keluarga yang harus ku bahagiakan." Hal itukembali memberikan semangat, dengan itu aku mulai bangkitsedikit demi sedikit, aku yakin bahwa hari esok sudah disiapkandengan baik. Jika aku menyerah hari ini, apakah hari esok lebihbaik? Bagaimana jika hari ini, penentu hari esok? Kalau begituaku akan menjalani hari ini dengan baik dengan begitu hariesokku mungkin bisa lebih pun datang, seperti biasa aku dan adikku memulaihari dengan pembelajaran daring, tugas sudah diberikan, tugasyang diberikan sangatlah membingungkan guruku tidakmenerangkan dan langsung memberikan pertanyaan, secaratidak langsung aku berpikir "Apa ini? Tugas macam apa? Akutidak bisa." Kembali aku menjadi orang yang paling tersiksa,itulah sisi jelek yang kumiliki, aku tidak bisa seoptimis ayahkudan aku tahu itu. Hingga akhirnya aku bisa menjawab semuasoal yang diberikan guruku, aku tersadar bahwa aku sebenarnyamampu, aku hanya tidak ingin mencoba dan keluar dari zonanyaman. Aku hanya suka di tempat yang sudah jelas dan tidakingin mencari hal yang baru sehingga aku seringkali berpikiruntuk menyerah menyerah dan menyerah. Ayah pun pulang danayah terlihat bahagia sekali, lalu ayah bercerita di ruang tamudengan suasana sore yang indah ditemani secangkir teh danpisang goreng menambah erat saja hubungan kami sebagaikeluarga."Ayah sudah mendapatkan pekerjaan, tetapi pekerjaannyahanya supir truk, gajinya pun cukup untuk kehidupan kita.""Syukurlah, ayah sudah dapat pekerjaan saja ibu sudah senang.""Iya ayah, selamat ya. Aku tahu kalau ayah bisamendapatkannya, ayah kan hebat." Ucapku dengan nadamenggoda "Iya, ayahnya siapa dulu..." "Ayahnya, Lala dong."Sahut Lala dari kamarnya. "Ayahnya, Nuri juga." Sahutku yangtidak mau kalah dengan Lala. Sontak satu rumah tertawaterbahak-bahak melihat aku dan adikku yang ramaimemperebutkan ayah. Hari itu adalah salah satu hari terbaikdalam hidupku, ketika semuanya jatuh ada saatnya akanbangun dan berlari. Hari demi hari dilalui oleh belajar belajar danbelajar online, hingga di titik ini aku tidak pernah lagi berpikiruntuk menyerah, karena aku sudah melihat betapa tangguhnyaayahku, aku ingin mencoba sepertinya. Aku melewati hari harisulit saat masa pandemi dengan belajar online di rumah, tapi halitu tidak membuatku jatuh hingga tak bangun sadar hal ini adalah sebuah tantangan untuk tetapsemangat meraih cita cita dalam keadaan apapun, ini masihawal dan belum ada apa apanya jika dibandingkan dengan yanglain. Aku harap pandemi ini segera usai dan kita bisa bertemukembali di sekolah dengan keadaan sehat dan bahagia. Samasama kita meraih cita cita meskipun keadaanmu dengankeadaanku berbeda. Cita cita bisa tercapai karena banyaknyausaha dan doa yang dilakukan, aku yakin kalian pasti bisajangan menyerah, kalau menyerah sementara saja jangan lamalama, banyak sekali lawanmu di luar sana yang lebih baikdarimu. Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi. CeritaGambar Kartun Tentang Menggapai Cita-Cita / 87 Gambar Imajinasi Cita Cita Paling Bagus Gambar Pixabay : Ody mengisi waktu luangnya dengan menggambar dan mengambil foto. - somesapo -
Kepala karangan Serial Arza Sang Pendongeng Cilik Perekam Umi Latifah, Penerbit Coretan Pena Tahun Dari 2020 ISBN 978-623-275-036-4 Halaman x + 56 hlm Manjapada anak menjadi dunia yang seru untuk dijelajahi. Supaya terkesan sederhana dan tak banyak intrik, doang di dunia mungil momongan ternyata memiliki kisah yang menggelandang bikin disimak dan diceritakan. Kiranya kisah-kisah itu tidak berlalu batal, sebagian mencoba untuk mendokumentasikannya privat karangan. Cak semau yang dilakukan sendiri, ada juga yang dilakukan oleh bani adam lain. Keadaan tersebut yang dilakukan oleh Umi Latifah sebagai katib. Intern karyanya ini, dia seperti mana paruh memotret dan mengabadikan salah satu penggalan terbaik intern semangat putri bungsunya, Arza As-Syifa Mahira. Cewek cilik yang dempang disapa Arza itu menjadi lakon utama dalam kisahnya yang semenjana terpukau puas dunia mendongeng. Kisah dalam buku ini pasti saja dimulai dengan perkenalan tokoh Arza yang digambarkan sebagai anak asuh yang lucu, lincah, dan pandai bergaul. Dalam spirit sehari-hari, Arza tergolong anak nan sibuk dan bukan cak hendak berhenti beraktivitas. Cerita berlangsung mengenai bagaimana awal mula Arza tertarik pada mengarang. Tercecer, hanya karena sebuah acara di sekolahnya yang mendatangkan penutur profesional. Mengintai manifestasi Kak Zaki, sang pendongeng yang diundang sekolahnya yakni alasan Arza terbujuk untuk menjadi pendongeng. Selanjutnya narasi Arza saat berproses menjadi pendongeng seperti bagaimana dia berlatih hingga penampilan mendongengnya di acara Rembulan Bahasa dan Pentas Kisah di disampaikan secara fleksibel maka itu Umi Latifah. Tak lupa, pencatat kembali menceritakan situasi-keadaan lain yang berhubungan dengan keseharian pemudi cilik itu. Membuat cerita dalam buku ini terasa dekat dan menggambarkan bagaimana keseharian seorang anak yang cak agar terus berusaha mencari cita-citanya namun teguh ada perian dia ingin bermain-main bersama dengan teman sebayanya. Tanpa ada konflik berlebihan nan diselipkan, membaca sentral ini seolah mendaras rahasia buletin Arza namun dari sudut pandang sang ibu. Sehingga nan tertangkap adalah bagaimana turunan dewasa itu mengaram sekaligus mendampingi Arza selama berproses menjadi sendiri pendongeng dan bagaimana kehidupan sehari-harinya berjalan. Rahasia ini mungkin akan jauh lebih menghirup seandainya di dalamnya diselipkan gambar-gambar ilustrasi mengenai kegiatan yang Arza lakukan. Sehingga pembaca bisa ikut memperkirakan segala nan tengah terjadi. Kesalahan-kesalahan ketik begitu juga penggunaan etiket baca yang kurang sesuai pun teristiadat bakal dicermati kembali. Tidak perlu khawatir tentang pangsa pembaca. Buku ini boleh dibaca dan dinikmati oleh semua kalangan baik ibu bapak atau anak-anak. Bakal anak-momongan, buku ini boleh dijadikan sebagai sumber inspirasi dan spirit dalam menggapai cita-cita. Cak agar bukan harus sama persis dengan Arza yang cak hendak menjadi pencerita, saja operasi dan semangatnya bisa dijadikan teladan. Begitu kembali dengan tekor narasi berusul sisi lain hayat Arza yang dapat diambil nilai positifnya. Tentatif bagi anak adam tua buku ini dapat dijadikan inspirasi kerumahtanggaan memaklumi bagaimana membidikkan anak lega kemauan atau cita-citanya. Tentang momongan-anak yang serba ingin tahu atau tidak tertebak sebelah pikirnya sehingga harus selalu untuk dibimbing dan didampingi. Peresensi Fitrotul Aini
.
  • lwla3er62a.pages.dev/312
  • lwla3er62a.pages.dev/491
  • lwla3er62a.pages.dev/402
  • lwla3er62a.pages.dev/365
  • lwla3er62a.pages.dev/239
  • lwla3er62a.pages.dev/378
  • lwla3er62a.pages.dev/158
  • lwla3er62a.pages.dev/323
  • cerita bergambar menggapai cita cita